Category: Orang-orang yang Ceroboh
-
Orang-orang yang Ceroboh /11/
/11/Aku jadi bertanya-tanya, apakah kami akan menjadi penakut ketika dewasa nanti? Bagaimana dengan Pina, masihkah dia suka pipis di celana sampai remaja. Juga entah sampai kapan Pakuik terus-menerus takut dengan rumahnya yang menjadi sarang hantu itu. Aku bingung, orang tua suka menakuti kami, tapi tidak senang melihat anak-anak yang ceroboh. Kemudian mereka akan meremehkan saat…
-
Orang-orang yang Ceroboh /10/
/10/ Oh ya, bicara mengenai peri bantal, saat pertama kali mendengar tentang cerita itu, aku seratus persen tidak percaya omongan ibuku. Aku pikir, itu sama seperti cerita tentang mahkluk kecil yang akan memberikan anak-anak koin logam bernilai 500 atau 1000 rupiah hanya karena mereka menyimpan gigi mereka yang baru copot di bawah bantal. Menurutmu, mahkluk…
-
Orang-orang yang Ceroboh /9/
/9/ Aku pernah mendengar cerita tentang kak Sulu yang bertemu penculik sebelum ia berumur sepuluh tahun. Aku tidak tahu dari mana asal mula cerita itu. Kamu pasti mengerti, kan, ketika ibu-ibu sudah berkumpul? Mereka bisa menceritakan apa saja. Bahkan sesuatu yang tidak masuk akal atau yang tidak pernah terjadi sekalipun. Dari yang aku dengar, kejadian…
-
Orang-orang yang Ceroboh /8/
/8/ Sungguh aku tidak mau punya saudara seperti Kak Sulu. Cukup aku saja anak-anak satu-satunya di rumahku. Maksudku, bukan berarti aku tidak rela ada persaingan untuk berebut kasih sayang dari ibu dan ayahku. Aku pernah menguping perkataan ibuku ke orang lain, mengurus anak satu saja sudah pusing, apalagi tambah satu. Itu adalah pengakuan ibuku, entah…
-
Orang-orang yang Ceroboh /7/
/7/ Setelah kupikir-pikir, sebaiknya aku tidak menceritakan tentang Pak Ubon (yang bukan nama sebenarnya) dulu. Aku akan bercerita lagi nanti, jika aku sudah benar-benar yakin, siapa Pak Ubon sebenarnya. Lagipula, aku juga tidak mungkin menceritakannya kepada teman-temanku. Sudah pasti mereka akan menertawaiku dan bilang, imajinasimu terlalu berlebihan, Gotos!, persis gaya ibu-ibu yang tidak mempercayai anak-anak…