— buat Menji
Ruang dipenuhi kursi-kursi
yang mengobrol, orang-orang
tertawa sementara pamanku
bergigi seperti monster menaiki tangga
meninggalkan alunan pada kayu-kayunya.
Dia lelaki yang suka menggodaku
saat bunda memarahiku, ia memperlihatkan
gigi-gigi berantakannya. Ia bisa-bisanya
menertawaiku menggunakan
bahasa mahkluk planet-planet lain
wajahnya nyaris menyerupai alien di film-film.
Aku tidak menyukainya ketika ia tertawa.
Tetapi ia tidak selalu begitu
ia juga lelaki baik hati
sering mengajakku berpergian
berpetualang seperti penjelajah
juga suka memberiku hadiah.
Aku senang, tapi malam itu
ia harus pergi. Ia seperti pelajar
yang berada di asrama. Tapi aku
tak akan melupakannya
sampai kapan pun.
2017
Leave a Reply