Ketika kudayung sepeda
angin membelai wajah dan rambutku.
sepedaku rodanya sepasang gelang besar, rantainya seperti belalai
gajah yang terjepit, jari-jarinya seperti anak panah yang disusun rapi,
belnya seperti mangkuk telungkup, kursinya seperti posisi tangan
dewi Durga di Prambanan, pegangannya seperti gulungan benang
di tongkat kayu, remnya seperti tangkai sendok sup.
Sepedaku melaju secepat kuda.
2016
Leave a Reply