Di panggung, baju mereka seperti pelangi
suara mereka lantang seperti singa mengaum
mereka bernyanyi merdu, semerdu burung gereja
muka mereka dilukis seakan kanvas.
Penonton begitu banyak, segerombol semut
kursi-kursi berwarna merah dan hitam
seperti motif kumbang.
Mereka membacakan puisiku, mereka menari
dengan gembira. Aku digendong walikota, seakan
aku masih bayi atau ia terlalu tinggi dan sulit berfoto denganku.
Mereka sangat baik padaku, anak-anak Tanah Ombak.
Kami bermain dengan gembira. Kami berfoto bersama orang asing.
Kami keluar gedung. Lalu aku dipanggil bunda. Waktunya pulang.
Kami harus berpisah.
2017
Leave a Reply