http://www.koran.padek.co/read/detail/78155

 

Resep Membuat Jagat Raya resmi diluncurkan Minggu sore (29/1). Buku kumpulan puisi Abinaya Ghina Jamela itu diluncurkan di Galery Taman Budaya Sumbar.

Buku dari penyair yang baru berusia 7 tahun ini, diluncurkan sastrawan nasional asal Payakumbuh, Gus TF Sakai. Acara tersebut juga dimeriahkan beberapa pembacaan dan musikalisasi puisi Naya –sapaan akrab Abinaya Ghina Jamela- oleh sahabat-sahabatnya dari Ruang Baca dan Kreativitas Tanah Ombak.

Sehari sebelumnya, Ruang Baca dan Kreativitas Tanah Ombak juga memberi penghargaan kepada Naya. Yakni anugerah  Sahabat Anak Tanah Ombak. Itu merupakan penghargaan terhadap anak-anak yang memiliki potensi istimewa seperti Naya.

Seusai acara, Pembina Rumah Baca dan Kreativitas Tanah Ombak, Yusrizal KW mengatakan, peluncuran buku itu adalah semacam apresiasi terhadap Abinaya Ghina Jamela yang telah melahirkan buku puisi, yang mana tidak semua anak memiliki potensi kreatif seperti Naya.

KW menuturkan ketika Naya baru pandai membaca, dia membaca buku ensiklopedia dan dia menulis puisi berdasarkan ensiklopedia.

“Dalam penulisan puisi Naya tersebut dibantu oleh ibunya dalam mendampingi kreativitasnya,” ujarnya, yang juga pimpinan Kabarita, perusahaan yang menerbitkan Resep Membuat Jagat Raya.

Buku ini akan dijual dan murni untuk bisnis. Beberapa royalti dan keuntungannya juga akan digunakan untuk pendidikan anak-anak di Tanah Ombak.

Pembina Ruang Baca dan Kreativitas Tanah Ombak lainnya, Syuhendri mengatakan, yang menjadikan Naya spesial karena dia menulis puisi tidak berhenti dan berhasil menjadikan sebuah buku. Tidak seluruh anak yang bisa berkarya seperti itu.

Sementara itu ibunda Naya, Yona Primadesi mengatakan, sebenarnya Naya sama dengan anak-anak yang lain. Namun yang lebih dari Naya itu beberapa hal yang dibatasi yaitu pemakaian gadget.

“Naya sama sekali tidak dibolehkan untuk menggunakan gadget. Tetapi yang lain-lain tidak jauh beda dengan teman-temannya,” katanya. Naya menulis puisi sejak usia 5 tahun. Setelah dia bisa membca dia mulai menulis. Awalnya, cerita Yona, Naya menulis jurnal harian.

Dalam menulisan buku puisi tersebut tidak lepas dari bimbingan dari orangtua karena di keluarga diterapkan konsep literasi berbasis keluarga. Metode belajar Naya sambil bermain sehingga Naya tidak sadar bahwa puisinya sudah 60 puisi dan itu tidak dipaksakan bagi Naya. (*)

Leave a comment

Trending