-
Orang-orang yang Ceroboh /9/
/9/ Aku pernah mendengar cerita tentang kak Sulu yang bertemu penculik sebelum ia berumur sepuluh tahun. Aku tidak tahu dari mana asal mula cerita itu. Kamu pasti mengerti, kan, ketika ibu-ibu sudah berkumpul? Mereka bisa menceritakan apa saja. Bahkan sesuatu yang tidak masuk akal atau yang tidak pernah terjadi sekalipun. Dari yang aku dengar, kejadian…
-
Orang-orang yang Ceroboh /8/
/8/ Sungguh aku tidak mau punya saudara seperti Kak Sulu. Cukup aku saja anak-anak satu-satunya di rumahku. Maksudku, bukan berarti aku tidak rela ada persaingan untuk berebut kasih sayang dari ibu dan ayahku. Aku pernah menguping perkataan ibuku ke orang lain, mengurus anak satu saja sudah pusing, apalagi tambah satu. Itu adalah pengakuan ibuku, entah…
-
Orang-orang yang Ceroboh /7/
/7/ Setelah kupikir-pikir, sebaiknya aku tidak menceritakan tentang Pak Ubon (yang bukan nama sebenarnya) dulu. Aku akan bercerita lagi nanti, jika aku sudah benar-benar yakin, siapa Pak Ubon sebenarnya. Lagipula, aku juga tidak mungkin menceritakannya kepada teman-temanku. Sudah pasti mereka akan menertawaiku dan bilang, imajinasimu terlalu berlebihan, Gotos!, persis gaya ibu-ibu yang tidak mempercayai anak-anak…
-
Orang-orang yang Ceroboh /6/
/6/ Bicara soal perang, aku jadi teringat pak Ubon, salah satu tetangga kami. Menurutku, pak Ubon lebih mirip seperti tentara atau agen rahasia yang sering aku tonton di film-film. Aku juga curiga jika Ubon itu bukan nama sebenarnya. Itu hanya nama samaran saja. Ya, untuk mengelabui orang-orang di sekitarnya biar tidak curiga. Tapi instingku kuat…
-
Orang-orang yang Ceroboh /5/
/5/ Ibuku sangat suka film perang, hampir semuanya tentang perang dunia kedua. Beberapa kali aku diajak menyaksikan kisah yang kejam itu. Kalian tahu, setiap menonton ibu selalu memaki dan menangis di akhir film. Aku juga jadi ikut-ikutan geram dan sedih. Apalagi ketika anak-anak kecil Yahudi yang berpisah dari keluarganya, aku langsung memeluk ibu saat itu…